Senin, 28 November 2011







Diagnosa Kehamilan”


A . Mengidentifikasi Tanda Pasti Hamil :
1 . Adanya gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan dan diraba.
2 . Teraba bagian-bagian janin dan dapat dikenali bagian-bagian janin tersebut.
3 . Terdengar bunyi jantung janin (BJJ) pada auskultasi. BJJ dapat terdengar saat umur kehamilan 12 minggu dengan menggunakan Doppler, dan 18-20 minggu dengan menggunakan stetoskop Laennec, serta dapat dicatat dengan alat kardiotograf.
4 . Terlihat gambaran janin dengan menggunnakan ultrasonografi (USG) atau scanning dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin.
5 . Tampak kerangka janin pada pemeriksaann sinar X. Sekarang tidak digunakan
karena dampak radiasi terhadap janin.

B . Mengidentifikasi Tanda Tidak Pasti Hamil
1 . Perut membesar
2 . Uterus membesar, sesuai dengan umur kehamilan
3 . Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
·         Tanda Hegar
=> Pada triwulan pertama Isthmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak.
·         Tanda Brackston Hicks
=> Kontraksi uterus (perut terasa kencang) tetapi tidak disertai rasa nyeri.
·         Tanda Piscasek
=> Pembesaran dan pelunakan pada tempat implantasi. Biasannya ditemukan saat umur 10 minggu.
·         Tanda Goodell
=> Portio teraba melunak


·         Tanda Chadwicks
=> Mukosa vagina dan vulva tampak berwarna kebiruan karena hipervaskularisasi yang disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen.
4 . Teraba ballotement (tanda ada benda mengapung/ melayang dalam cairan), pada umur 16-20 minggu.
5 . Reaksi kehamilan positif

C . Mengidentifikasi Tanda Mungkin Hamil
1 . Amenorhea
=> Wanita tidak datang menstruasi 2 bulan berturut-turut.
2 . Nausea (mual) dan emesis (muntah)
=> Umumnya terjadi pada wanita hamil muda umur 6-8 minggu. Mual-mual pada pagi hari disebut “morning sickness”. Akibat dari pengaruh hormon progesteron dan estrogen sehingga pengeluaran asam lambung berlebihan.
3 . Mastodynia
=> Payudara terasa nyeri dan kencang disebabkan payudara membesar karena pengaruh hormon estrogen pada ductus mammae dan progesteron pada alveoli.
4 . Quickening
=> Perasaan gerakan janin pada minggu ke 18 atau minggu 20 (primigravida) dan umur 14 atau 16 minggu pada multi gravida. Gerakan janin pertama kali dapat digunakan untuk menentukan umur kehamilan.
5 . Miksi
=> Wanita hamil trimester I dan III sering merasakan sering kencing karena uterus yang gravid mendesak vesica urinaria.
6 . Konstipasi
=> Kesulitan buang air besar karena pengaruh hormon progesteron yang menghambat peristaltik usus dan karena perubahan pola makan.



7 . Weight gain
=> Pertambahan berat badan ibu tidak selalu berbanding lurus dengan pertambahan berat janin. Pertambahan berat badan ibu ada artinya setelah umur 20 minggu.Umumnya pertambahan berat badan normal selama kehamilan adalah 8-14 kg.
8 . Fatigue
=> Perasaan lelah pada ibu hamil sulit diterangkan, namun kerja jantung dirasakan lebih berat pada umur 32 minggu.
9 . Nail sign
=> Umumnya umur 6 minggu wanita hamil mengeluh ujung kuku lunak dan lebih tipis.
10 . Mengidam
=> Ingin makanan atau minuman tertentu. Hal ini terjadi pada bulan-bulan pertama.
11 . Sinkope (pingsan)
=> Adanya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) sehingga menyebabkan iskemik susunan saraf pusat.
12 . Pigmentasi kulit
=> Pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, sering dijumpai pada muka (chloasma gravidarum), dinding perut (striae gravidarum = suatu perubahan warna seperti jaringan parut), leher dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu menonjol, kelenjar montgomery menonjol, pembuluh darah menifes).
13 . Epulis
=> Hipertropi papilla ginggivae (gusi berdarah).
14 . Varises
=> Pemekaran vena-vena, dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva. Biasanya dijumpai pada triwulan akhir. Disebabkan oleh pengaruh dari estrogen dan progesterone.
15 . Salivasi berlebihan
16 . Anoreksia
=> Tidak ada selera makan, biasanya timbul pada TM I, kemudian nafsu makan akan muncul kembali.

D . Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
a) Anamnesa / Riwayat :
1 . Identitas pasien :
    • Nama , alamat dan usia pasien dan suami pasien.
    • Pendidikan dan pekerjaan pasien dan suami pasien.
    • Agama, suku bangsa pasien dan suami pasien.
2 . Anamnesa obstetri :
    • Kehamilan yang ke …..
    • Hari pertama haid terakhir-HPHT ( “last menstrual periode”-LMP )
    • Riwayat obstetri:
ü  Usia kehamilan : ( abortus, preterm, aterm, postterm ).
ü  Proses persalinan ( spontan, tindakan, penolong persalinan ).
ü  Keadaan pasca persalinan, masa nifas dan laktasi.
ü  Keadaan bayi ( jenis kelamin, berat badan lahir, usia anak saat ini )
    • Pada primigravida :
ü  Lama kawin, pernikahan yang ke ….
ü  Perkawinan terakhir ini sudah berlangsung …. Tahun.
3 . Anamnesa tambahan :
Anamnesa mengenai keluhan utama yang dikembangkan sesuai dengan hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan (kebiasaan buang air kecil / buang air besar, kebiasaan merokok, hewan piaraan, konsumsi obat-obat tertentu sebelum dan selama kehamilan).
b) Pemeriksaan fisik
1 . Pemeriksaan fisik umum
    • Kesan umum (nampak sakit berat, sedang), anemia konjungtiva, ikterus, kesadaran, komunikasi personal.
    • Tinggi dan berat badan.
    • Tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan, suhu tubuh.
    • Pemeriksaan fisik lain yang dipandang perlu.
2 . Pemeriksaan khusus obstetri
    • Inspeksi :
ü  Chloasma gravidarum.
ü  Keadaan kelenjar thyroid.
ü  Dinding abdomen ( varises, jaringan parut, gerakan janin).
ü  Keadaan vulva dan perineum.
    • Palpasi, tujuannya :
ü  Memperkirakan adanya kehamilan.
ü  Memperkirakan usia kehamilan.
ü  Presentasi - posisi dan taksiran berat badan janin.
ü  Mengikuti proses penurunan kepala pada persalinan.
ü  Mencari penyulit kehamilan atau persalinan.
·         Auskultasi :
ü  Auskultasi detik jantung janin dengan menggunakan fetoskop de Lee.
ü  Detik jantung janin terdengar paling keras didaerah punggung janin.
ü  Detik jantung janin dihitung selama 5 detik dilakukan 3 kali berurutan selang 5 detik sebanyak 3 kali.
ü  Hasil pemeriksaan detik jantung janin 10 – 12 – 10 berarti frekuensi detik jantung janin 32 x 4 = 128 kali per menit.
ü  Frekuensi detik jantung janin normal 120 – 160 kali per menit.
c) Pemeriksaan abdomen :
·         Leopold I
=> Untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang ada dalam fundus.
·         Leopold II
=> Untuk menentukan letak punggung anak dan letak bagian kecil pada anak.
·         Leopold III
=> Untuk menentukan bagian apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.
·         Leopold IV
=> Untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam rongga panggul.
d) Uji Laboratorium :
1 . Urin
=> Uji semacam ini tersedia dipasaran atau distribusi medis. Uji tersebut dinyatakan positif jika konsentrasi hCG dalam urin mencapai 25 mI, biasanya terjadi pada saat tidak menstruasi atau 12-14 hari setelah konsepsi.Uji dengan hasil positif mempunyai nilai prediksi terhadap kehamilan sebanyak 99,5 %. Hasil negatif palsu dapat terjadi karena rendahnya konsentrasi hCG, sebagai akibat urin yang terlalu encer, tanggal yang tidak akurat, KE atau gangguan pada ovum.
2 . Serum Beta hCG :
·         Dideteksi 7 sampai 11 hari setelah konsepsi
·         Dilakukan 2 kali setiap 2 hari selama 10 minggu
·         Penyebab turunnya hCG biasanya karena aborsi spontan, ovum yang terganggu, dan kehamilan yang dipertahankan setelah 12 minggu.

E .10 Kesimpulan Pemeriksaan Kehamilan :
1.    Hamil atau tidak hamil ( berdasarkan tanda pasti kehamilan ).
  1. Primigravida atau multigravida.
               G (gravida ) ………P(para) 1 – 2 – 3 – 4.
·         Jumlah partus aterm (> 37 minggu/ berat anak > 2500 g).
·         Jumlah partus preterm (22 – 37 minggu / berat anak < 2500g )
·         Jumlah abortus ( < 20 minggu ).
·         Jumlah anak hidup saat ini.
  1. Anak hidup atau mati.
  2. Usia kehamilan ( aterm / preterm ……… minggu ).
  3. Letak anak :
    • Situs : misalnya situs longitudinal.
    • Habitus : misalnya fleksi.
    • Posisi : misalnya punggung kiri dengan ubun-ubun kecil kiri melintang.
    • Presentasi : misalnya presentasi belakang kepala.
6.   Kehamilan intra atau ekstrauterin.
7.   Hamil tunggal atau kembar.
8.   Inpartu atau tidak  ( sebutkan tahapan persalinan)
9.   Keadaan jalan lahir : tumor jalan lahir, hasil pemeriksaan pelvimetri klinik, cacat rahim pasca sectio caesar atau miomektomi intramural.
10. Keadaan umum ibu :
·         Komplikasi atau penyakit penyakit yang menyertai kehamilan atau persalinan ( misal: pre – eklampsia, anemia , hepatitis dsb nya )
·         Komplikasi persalinan ( misal : “secondary arrest” , kala II memanjang, gawat janin )

DIAGNOSA :
1.    Diagnosa ibu :
           Misalnya :
v  G 1 P0 inpartu kala I fase aktif
v  (Penyulit kehamilan) Pre eklampsia berat dan anemia gravidarum
2.    Diagnosa anak :
           Misalnya : Janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi belakang kepala.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar